PUSKAPIK.COM, Pemalang – Komunitas Lele Pemalang Bersatu (LPB) ajak pemuda berwirausaha melalui budidaya ikan lele konsumsi. Selain menyenangkan, budidaya lele juga memberikan peluang besar dengan omset mencapai puluhan, bahkan ratusan juta rupiah.
Diungkapkan Ketua LPB,Yusuf Akbar, belakangan ini di tengah pandemi Covid-19, budidaya ikan lele menjadi aktivitas favorit banyak orang. Karena, dianggap cara menyenangkan untuk mengisi waktu luang.
“Kemarin-kemarin saja, saya sering di undang oleh pensiunan PNS,Polri,TNI untuk menjadi konsultan dalam budidaya ikan lele,†kata Yusuf, Jumat 8 Januari 2021.
Yusuf menuturkan, budidaya lele ini bisa dilakukan di manapun, baik lahan luas maupun kecil. seperti di halaman depan atau belakang rumah.
Yusuf sendiri, mulai merintis budidaya lele konsumsi ini sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), tahun 2008 lalu. Dahulu, saat pertama kali memulai budidaya lele, dia hanya memiliki 5 kolam.
“Sekarang saya sudah punya 65 kolam lele, ada di Pemalang, di Kendal juga ada,†tutur Yusuf.
Lele konsumsi hasil budidayanya ini, dikirim ke pasar-pasar di berbagai kota, seperti Jakarta. Kemudian Pekalongan dan Tegal untuk skala lokalnya.
“Selama pandemi Covid-19 pasaran ikan lele juga tetap stabil, kebal dan tidak ada pengaruhnya sama sekali, bahkan kita terkadang kewalahan mendapat pesanan dari luar kota,†jelas Yusuf.
Berkaca dari pengalamannya, yusuf mengajak kaum muda untuk berwirausaha dengan budidaya lele konsumsi.
“Kita punya komunitas besar, kita juga tanamkan edukasi kepada pemula dari mulai pembuatan kolam sampai ke penjualan ke luar kota. Kita welcome untuk membimbing mereka yang ingin belajar budidaya lele,†jelas Yusuf.
Dituturkan Yusuf, budidaya ikan khas sajian warung Lamongan ini, sangat menyenangkan. Mulai dari menabur benih, merawat dan mencermati pertumbuhan lele, hingga menampakkan hasil saat panen.
Usia panen lele konsumsi pun cukup singkat, sekitar 2 sampai dengan 3 bulan. Selain menyenangkan, tentunya juga ada peluang besar yang omsetnya bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan juta.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman
