Ngeri! Puting Beliung Terjang Puluhan Rumah di Brebes

0
FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Angin puting beliung memporak-porandakan puluhan rumah warga Desa Rengaspendawa dan Sitanggal, Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes, Selasa 10 November 2020 sore. Selain mengakibatkan kerusakan rumah, angin ini juga merobohkan puluhan pohon.

Angin kencang ini menerjang pemukiman warga sekitar pukul 15.00 WIB. Bencana alam ini menerjang dua desa, masing masing Rengaspendawa dan Sitanggal. Akibat kejadian ini, puluhan rumah rusak dan memumbangkan puluhan pohon.

Auky (45) salah seorang warga Desa Sitanggal mengatakan, angin kencang ini menerjang dibarengi hujan deras. Disebutkan dia, angin ini berasal dari arah timur (Desa Rengaspendawa) dan berputar putar menuju arah barat.

Terjadi kerusakan rumah dan pohon tumbang di sepanjang daerah yang dilalui angin puting beliung. Rata rata kerusakan di bagian atap atau genteng, namun ada pula rumah yang ambruk di bagian dindingnya.

“Angin disertai hujan bergumpal gumpal dari arah timur ke barat. Rumah banyak yang rusak dan pohon tumbang. Warga di sini ketakutan karena suara gemuruhnya cukup kencang,” ujar Auky.

Selain rumah dan pohon sejumlah papan reklame juga tumbang. Kemudian bangunan warung semi permanen yang ada juga berantakan diterjang angin.

Kapolsek Larangan, Iptu Sutikno mengatakan, di Desa Rengaspendawa ada tujuh rumah yang mengalami kerusakan sedang. Lainnya katagori rusak ringan seperti genteng pecah dan lainnya.

Sedangkan di Desa Sitanggal, dari beberapa rumah warga yang terdampak angin kencang, ada satu rumah yang mengalami kerusakan cukup parah.

“Setelah kejadian, warga beramai ramai kerja bhakti memperbaiki atap yang rusak dan menyingkirkan batang batang pohon yang tumbang. Namun ada beberapa rumah yang belum bisa diperbaiki karena kerusakannya cukup parah,” terang Kapolsek Larangan.

Sememtara, Camat Larangan, Sudiyanto Pralogo mengungkapkan, secara keseluruhan ada puluhan rumah yang terdampak angin puting beliung. Pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan untuk mengitung kerugian secara keseluruhan.

Kontributor : Fahri Latief
Editor : Amin Nurrokhman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini