Top! SMAN 3 Brebes Jadi Percontohan Kelas Virtual di Jateng

0
FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Ada dua SMA yang dijadikan percontohan kelas virtual di Jawa Tengah, yakni SMAN Kemusu 1 Boyolali dan SMAN 3 Brebes. Kelas virtual merupakan metode pendidikan yang baru saja di-launching Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, untuk kalangan tidak mampu.

Di SMA Negeri 3 Brebes, kelas virtual ini diikuti 36 siswa dalam satu rombel (rombongan belajar). Mereka berstatus sebagai siswa kelas X IPS 5 (virtual).

Para siswanya pun menyebar di seluruh pelosok Kabupaten Brebes. Bahkan beberapa di antaranya sedang merantau dan kerja di berbagai bidang pekerjaan.

Mahmudin (17) adalah salah satu siswa kelas virtual asal Brebes yang saat ini merantau di Cikeas Bogor. Dia bekerja di salah satu lembaga kursus setir dan bengkel mobil.

Saat diwawancara melalui zoom, Mahmudin menjelaskan, dirinya memutuskan merantau selepas SMP karena ingin membantu orang tua. Dia tidak ingin sekolah SMA karena akan membebani keluarga.

“Selepas SMP tidak kepikiran untuk lanjut ke SMA. Kondisi keluarga memang tidak mencukupi bila saya dipaksakan sekolah lagi. Akhirnya keinginan untuk sekolah di SMA batalkan dan saya merantau ke sini (Cikeas), kerja di lembaga kursus,” ujarnya melalui zoom di SMAN 3 Brebes, Kamis 15 Oktober 2020 siang.

Keinginan untuk lanjut ke pendidikan SMA terlaksana setelah ada pemberitahuan pendaftaran kelas virtual. Dia pun mendaftarkan diri dan bergabung bersama 35 teman lainnya.

Mahmudin mengaku, kelas virtual ini sangat fleksibel. Proses pembelajarannya pun fleksibel dan tidak mengganggu aktifitas pekerjaan.

“Proses belajarnya fleksibel karena bisa dilakukan kapan saja dan tidak mengganggu pekerjaan. Materinya juga mudah diunduh kapan saja. Untuk pertemuan tatap muka, kebetulan dilakukan malam hari, di luar jam kerja,” terang Mahmudin.

Siswa lain yang berhasil diwawancara lewat zoom adalah Rizal (16), yang sekarang bekerja di peternakan ayam di wilayah Kecamatan Bumiayu. Serupa dengan Mahmudin, Rizal ini tidak bisa mengikuti kelas reguler lantaran kondisi ekonomi keluarga.

“Dengan kelas ini, saya bisa tetap kerja cari uang dan bisa tetap sekolah. Kelas ini sama sekali tidak memerlukan biaya, malah saya dipinjami HP dan dapat bantuan paket kuota internet,” ungkap Rizal.

Penyampaian materi kelas virtual ini dilakukan melalui beberapa cara, masing masing google classroom, youtube dan melalui grup WA. Amin Fauzi, pengajar mata pelajaran matematika menerangkan, penyampaian materi dengan cara cara tersebut diharapkan tidak mengganggu aktifitas pekerjaan siswa. Mereka bisa membuka materi pelajaran kapan saja saat siswa memiliki waktu senggang.

“Metodenya pakai zoom untuk tatap muka dan google classroom serta youtube. Khusus untuk tatap muka disepakati setiap selasa malam selama 1 jam. Pada sesi ini siswa bisa berinteraksi soal materi pelajaran yang mungkin belum dipahami,” ulas Amin Fauzi.

Kelas virtual ini, tetap mengalami kendala, terutama dalam penyampaian materi pelajaran. Kendala yang dihadapi tidak lain adalah soal jaringan internet.

Arum, pengajar mapel PPKn menyebut, tidak semua daerah tempat tinggal siswa memiliki jaringan internet yang bagus. Sehingga tidak jarang siswa mengalami kendala saat akan menerima materi pelajaran.

“Mengantisipasi kondisi seperti itu, kita menggunakan jadwal harian. Jadi materi kita sampaikan melalui rekaman dan dishare di youtube dan grup WA,” terang Arum.

Ditemui di kantornya, Sugiyarto, Wakil Kepala SMA Negeri 3 Brebes bidang sarana dan prasarana membeberkan, kelas virtual ini untuk mengurangi angka putus sekolah bagi kalangan warga miskin. Melalui kelas ini, mereka tetap bisa kerja dan melanjutkan pendidikan.

Sugiyarto meneruskan, siswa kelas virtual ini berasal dari berbagai pelosok Brebes. Mereka bahkan ada yang merantau ke luar kota dan bekerja di berbagai bidang pekerjaan. Disebutkan Wakasek, ada siswa yang merantau ke Tangerang, Bogor dan Jakarta.

“Ada yang kerja di bengkel, peternakan ayam dan pelayan warteg,” sebut Sugiyarto.

Ada 16 mapel pada KBM virtual ini, masing masing Pendidikan Agama Islam, Sejarah Wajib, PPKn, Bahasa Inggris, Bahasa jawa, Bahasa Indonesia, Geografi, Sosiologi, Ekonomi, Olahraga dan PJOK, Seni Budaya, Lintas Minat Biologi dan Lintas Minat Fisika.

Kontributor : Fahri Latief
Editor : Amin Nurrokhman

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini