Bisnis Ikan Cupang Raup Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

0
FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK. COM, Tegal – ‎Usaha budidaya ikan cupang di Kota Tegal saat ini sedang meroket. Bisnis ini bisa menghasilkan puluhan juta rupiah dalam sebulan.

Yudya W Ekoputra (52), warga Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, adalah salah satu pelaku usaha budidaya ikan cupang yang sedang menikmati booming ikan hias itu di masa pandemi.

“Usaha ini tidak terpengaruh pandemi, bisnis ikan cupang justru makin ramai.‎ Selama pandemi, peminatnya makin banyak,” katanya kepada puskapik.com, Rabu siang, 15 September 2020.

Yudya memiliki sekitar 5.000 ekor ikan cupang giant. Jenisnya antara lain item koi, nemo, avatar dan multicolor. Ikan cupang yang dibudidayakannya itu dikirim rutin ke pemesan di sejumlah daerah, seperti Semarang, Jakarta, Malang, Yogyakarta dan Samarinda.

Karena itu Yudya harus menyediakan satu rumah miliknya yang lain di Jalan Poso Gang 14 A, Kelurahan Panggung RT 10 RW 07, Kecamatan Tegal Timur khusus untuk tempat membudidayakan dan menyimpan ikan cupang yang akan dijual.

“Per bulan saya bisa kirim 100 sampai 200 ekor. Selain dikirim, ada juga pembeli yang datang langsung,” ungkapnya.

Menurut Yudya yang berlatarbelakang Sarjana Perikanan, untuk tiap ekor yang dikirim, harga yang paling murah berkisar Rp250 ribu hingga Rp500 ribu per ekor. Sedangkan yang paling mahal mencapai Rp 10 juta rupiah per ekor.

“Jenis yang sekarang paling diminati avatar. Harganya cukup tinggi. Paling murah Rp1 juta sampai Rp 2 juta. Paling mahal Rp10 juta. Selain bagus, nyarinya juga sulit,” ujarnya.

Dengan harga yang terbilang fantastis itu, tak‎ heran Yudya bisa memperoleh penghasilan hingga puluhan juta rupiah dalam sebulan dari bisnisnya tersebut. “Per bulan bisa Rp15 juta sampai Rp40 juta,” sebutnya.

Yudya mengaku mulai merintis budidaya ikan cupang sejak Agustus 2019 dengan modal awal Rp20 juta. Selain harga jualnya yang menggiurkan, dia tertarik menekuni bisnis ini karena mudah dalam pemeliharaan maupun pengiriman ke luar kota.

‎”Jualan gampang, bisa lewat medsos. Terus bisa kirim antarkota. Cukup di-packing‎, lima sampai tujuh hari bisa hidup. Kalau ikan lain sulit, harus pakai oksigen segala macam. Perawatannya juga mudah. Dari segi air, air kotor masih bisa hidup. Cuma kalau untuk hiasan, ya baiknya tiga hari diganti. Kalau pakannya, jentik nyamuk bisa, kutu air bisa, cacing bisa. Jadi siapapun bisa melihara dari anak kecil sampai orang tua,” ujarnya.

Ikan cupang juga tergolong ikan yang mudah berkembang ‎biak. Setiap pasang ikan cupang bisa menghasilkan anak hingga 500 ekor. Maka jika ada lima pasang, anak yang dihasikan bisa mencapai 2.500 ekor.

“Harapan hidupnya tinggi, cuma harapan yang bisa dijual 20 persen karena kita harus nyari yang berkualitas, yang bagus-bagus, artinya yang sudah ada warna. Yang berkualitas itu yang warnanya full,” ucapnya.

Sementara itu salah seorang‎ penghobi ikan cupang, Jeki (45) mengaku tertarik memelihara ikan cupang karena warnanya yang bagus sehingga bisa dijadikan penghias ruangan di rumah.

“Untuk bisnis juga bisa menghasilkan uang banyak karena harganya tinggi,” ujarnya

Kontributor : Wijayanto
Editor : Amin Nurrokhman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini