Inilah Tike, Makanan Khas Kemarau Warga Pesisir Utara
- calendar_month Sel, 1 Sep 2020

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Ada makanan khas musim kemarau bagi warga pesisir utara Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes.
Memanfaatkan masa paceklik selama kemarau dengan mencari umbi rumput rawa liar. Umbi rumput ini diolah menjadi makanan ringan semacam emping.
Warga menyebut rumput rawa ini dengan nama Tike. Pada saat musim basah atau musim hujan, tanaman ini tumbuh subur di rawa. Namun saat kemarau, tanaman ini akan mengering pada bagian daun dan menyisakan umbi yang berada di kedalaman 15 sampai 20 cm di bawah permukaan tanah.
Umbi rumput ini berukuran sebesar kelereng berwarna hitam kecoklatan. Umbi ini lah yang dicari warga untuk diolah menjadi cemilan lezat yang memiliki nilai jual tinggi.
Salah satu desa di Kecamatan Tanjung yang warganya banyak beralih pekerjaan sebagai pencari tike adalah Desa Tengguli. Pekerjaan warga Desa Tengguli ini sebenarnya adalah buruh tani, namun saat musim kemarau, tidak ada garapan di sawah, mereka beralih menjadi perajin emping tike.
Setiap hari secara berkelompok mereka mendatangi rawa rawa kering untuk mengangkat umbi dari dalam tanah. Peralatan yang digunakan cukup sederhana, hanya menggunakan cangkul dan kayu.
Warto (40) warga Desa Tengguli menjelaskan, pekerjaan mencari tike ini digeluti selama musim kemarau saat tidak ada pekerjaan menggarap sawah. Tidak hanya kawasan Tanjung, Warto dan warga lain juga sering mencari tike sampai ke luar kecamatan.
“Kalau tidak ada garapan sawah ya cari tike. Kadang mencarinya sampai ke Brebes naik mobil atau motor. Hasilnya cukup lah buat beli beras,” tutur Warto disela kesibukannya menggali tanah di Desa Tengguli, Selasa 1 September 2020 siang.
- Penulis: puskapik