Ketua Komisi C DPRD Pemalang: Tak Becus Tekan Kasus Corona, Copot Kadinkes dan Direktur RSUD

0
Nurul Huda, Ketua Komisi C DPRD Pemalang.FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Pemalang- Dinilai tidak mampu menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Pemalang, Ketua Komisi C DPRD Pemalang Nurul Huda meminta Bupati Pemalang mengevaluasi kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemalang. Jika terbukti ada pelanggaran, Kepala Dinkes harus dicopot dari jabatannya.

Senin, 10 Agustus 2020, Nurul Huda, mengatakan, meskipun sudah diberlakukan new normal, penyebaran virus corona di Pemalang justru makin meningkat bahkan beberapa pejabat legislatif dan eksekutif menjadi korban.

Hal itu dinilai bagian dari bukti ketidakmampuan Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang dalam menekan penyebaran virus mematikan tersebut.

Salah satu korban penyebaran Covid-19 yang juga Ketua Komisi C DPRD Pemalang Nurul Huda mengatakan, kinerja Dinkes Pemalang patut dipertanyakan dengan dibuktikan bertambahnya warga yang terjangkit Covid-19. Selain itu bukti lain yaitu buruknya pelayanan kesehatan bagi warga yang positif Covid-19.

Huda yang kini divonis terjangkit Covid-19 mengungkapkan, dirinya dan anggota legislatif yang lain telah melakukan uji swab pada 27 Juli 2020, karena desakan berbagai pihak karena hasil belum juga keluar, maka uji swab akhirnya diulang pada 3 Agustus 2020.

Hasil swab terus dipertanyakan, hingga tanggal 7 Agustus 2020 melalui surat Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Tengah mengeluarkan surat rekomendasi kepada 36 orang yang dianggap positif penularan Covid-19 termasuk didalamnya terdapat nama Nurul Huda.

Pasca diterimanya surat tersebut, Huda langsung memeriksakan kesehatannya di RSUD M Ashari. Namun pelayanan yang diterima Huda sebagai pasien Covid-19 sekaligus wakil rakyat justru tidak diberikan semestinya. Bahkan tim medis memerintahkan agar melakukan isolasi dan perawatan di rumah.

Huda mengatakan, jika wakil rakyat saja di perlakukan tidak semestinya, bagaimana masyarakat biasa yang sama sama terinfeksi Covid-19. Padahal, isolasi di rumah membuat warga sekitar menjadi cemas dan justru menjadi takut akibat ketidakpahaman.

“Kalau kejadiannya seperti ini, bukanya sembuh tapi malah tambah stres. Yang awalnya tidak punya penyakit menjadi bener-benar sakit karena faktor stres. Oleh karenya saya meminta agar Kepala Dinas Kesehatan dicopot,” pintanya.

Terpisah, Koordinator Komunitas Gereh Petek, Pemalang, Andi Rustono, juga mengatakan hal yang sama, pasien Covid-19 mestinya harus diberikan pelayanan yang maksimal termasuk wakil rakyat. Jika benar itu terjadi maka dirinya menekankan agar Kadis Kesehatan dan Direktur RSUD M Ashari dicopot dari jabatannya karena tidakmampuan mengurus pasien Covid-19.

“Menolak pasien Covid-19 untuk dirawat di rumah sakit itu adalah salah besar, apalagi isolasi di rumah. Itu bagian dari ketidakberesan dalam bekerja, oleh karena itu meminta Bupati Pemalang agar mencopot Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD dari jabatannya,” tegasnya.

Kepala Dinkes Pemalang dr Solahudin, sampai berita ini diunggah belum bisa dikonfirmasi. Saat didatangi di kantor Senin 10 Agustus 2020 pagi, tidak berada di tempat.

Sementara itu , Direktur RSUD M Ashari Pemalang, Sunardo Budi Santoso irit bicara, hanya saja dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme yang ada.

“Saya pribadi hanya menjalani semuaya, kami pasrah atas kehendak-Nya,” kata Sunardo singkat.

Penulis : Dedi Muhsoni
Editor : Amin Nurrokhman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini