Lihat, Oleh Fatoni, Rongsok Disulap Jadi Sepeda Baru

0
FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Di tangan Fatoni (60), potongan bagian sepeda yang didapat dari lapak barang bekas bisa disulap jadi sepeda baru.

Lelaki di Desa Kertasinduyasa, Kecamatan Jatibarang, Brebes, itu, sudah 30 tahun menggeluti pekerjaan sebagai perakit sepeda dari barang rongsok.

Meskipun Fatoni tak muda lagi, ia masih tetap produktif merakit sepeda. Di temui di rumahnya Minggu 19 Juli 2020, Fatoni dibantu Halimah (50) istrinya, tengah sibuk mengumpulkan bahan yang akan dirakit menjadi sepeda.

Pasangan suami istri ini memanfaatkan rumah sebagai bengkel sekaligus gudang. Bangunan rumah tua berukuran 5 x 10 meter ini lokasinya masuk dalam gang kampung. Dilihat dari kondisinya, bangunan ini bisa dikatakan sudah tidak layak huni.

Selain perabotan rumah, seluruh ruangan yang ada dipenuhi barang bekas atau rongsokan sepeda. Mulai dari kerangka, roda, rantai, setang dan bagian bagian lain. Bahkan saking banyaknya, ruang depan dan ruang keluarga juga dipenuhi spare part sepeda.

Sejak olahraga gowes ini banyak digemari warga, Fatoni banjir pesanan sepeda. Kebanyakan dari mereka sengaja pesan ke Fatoni karena harganya jauh lebih murah dibanding harga toko.

Warga yang akan memesan sepeda bisa langsung memilih sendiri bahan rangka dan modelnya. Semua jenis sepeda ada di rumah ini mulai dari sepeda gunung berbagai ukuran, sepeda lipat, BMX sepeda onthel tua dan sepeda mini klasik phoenix model U. Bagi yang beruntung, bisa mendapatkan bahan kualitas bagus untuk dirakit kembali.

“Yang tahu soal sepeda bisa milih sendiri. Kalau lagi beruntung bisa dapat yang kualitasnya bagus,” ucap Fatoni sambil memilah milah bagian sepeda yang menumpuk di rumahnya.

Tidak hanya merakit, Fatoni juga bisa merubah barang bekas ini menjadi seperti baru. Untuk rangka yang akan dirakit akan dicat ulang dan diberi aksesoris. Demikian pula spak board akan menjadi tampak baru bila dilapisi cat. Sementara untuk velk dan jari jari yang kena korosi atau karatan bisa dibuat kembali mengkilat layaknya baru keluar dari toko.

“Pokoknya bisa pangling. Kalau pas milih barang masih kotor dan karatan, nanti kalau sudah jadi bisa mengkilat seperti baru,” ujarnya.

Soal harga, Fatoni menjamin jauh lebih murah dari harga toko. Dia membandingkan, bila sepeda di toko Rp.1 juta maka jika membeli di tempatnya harganya kisaran Rp.400 ribu – Rp.500 ribu.

Sepeda buatan Fatoni ini murni dari daur ulang barang rongsokan. Setiap hari dia berkeliling lapak lapak barang bekas yang ada di Brebes hingga Tegal. Barang bekas yang sudah dia pilih kemudian dibeli dengan sistem kiloan. Satu kilo barang jenis apa saja dibeli seharga Rp.5000 sampai Rp.6000.

“Ada yang beli sepeda utuh tapi sudah tidak bisa dipakai. Tapi kebanyakan adalah bagian bagian seperti rangka dan velk,” sambung dia.

Sekarang, kata Fatoni tiap hari bisa menjual 2 unit sepeda, atau minimal satu unit. Meningkatnya pesanan sudah dirasakan sejak dua bulan terakhir seiring menjamurnya kegiatan gowes.

Kontributor : Fahri Latief
Editor : Amin Nurrokhman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini