NEW YORK, AMERIKA SERIKAT (PuskAPIK) - Selasa (31/10/2017), Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi H. M Tito Karnavian, Ph.D menjadi salah satu pembicara dalam Panel Discussion yang diselenggarakan di Markas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) New York, Amerika Serikat pada Senin, 30 Oktober 2017.
Dalam kesempatannya, Kapolri menyampaikan materi Strategy and Counter Strategy on Global Terrorist Network, yaitu yang berisi tentang bagaimana kita semua menyikapi terorisme global yang telahmenjadi isu utama dalam keamanan dunia Internasional saat ini.
Selain itu, Kapolri memaparkan fenomena terorisme global kontemporer yang dibagi menjadi dua gelombang besar. Gelombang pertama dimana saat kemunculan Al Qaeda sebagai jaringan kelompok terorisme global pertama kali di dunia dan gelombang kedua dimulai sejak 2014 ketika ISIS muncul ke permukaan sebagai ancaman baru bagi keamanan dunia.
Kapolri menambahkan, bahwa konsep strategi soft approach dalam menghadapi kelompok terorisme ini sangatlah penting, tidak hanya menggunakan strategi Hard Approach.
Dalam strategi soft approach, Kapolri menjelaskan, setidaknya terdapat 5 langkah yang dapat ditempuh, yakni kontra radikalisme, deradikalisme, kontra ideologi, menetralisir saluran dan menetralisir situasi yang mendukung penyebaran paham radikal.
Pada akhir kesempatannya, Kapolri menyampaikan pesan penting kepada seluruh hadirin perwakilan 52 negara tentang perlunya menjaga perdamaian dunia khususnya di negara negara Islam. PBB perlu menjadikan permasalahan konflik ideologi radikal menjadi prioritas, jangan biarkan konflik tersebut berkembang dan mendapatkan panggung.
Hadirin sangat terlihat antusias mendengarkan strategi soft approach yang disampaikan oleh Kapolri, terlebih ketika menyampaikan adanya penurunan kualitas dan jumlah serangan teror yang terjadi di Indonesia.
Kapolri meminta negara-negara tidak memberi stigma kepada Islam, karena terrorism is not Islam, and Islam is not terrorism
Ini penting, karena ternyata banyak negara yang belum tahu konsep jihad, sehingga Kapolri menyampaikan bahwa penting mengenali kenapa mereka berjihad, agar kita bisa mengetahui cara menetralisir nya
Hard approach tidaklah efektif, karena hanya akan menimbulkan rasa kekecewaan dan kebencian, yang justru membangkitkan konsep _Ummah atau all Muslims are brother_  sebagai salah satu pendorong  orang untuk jihad / perang. (red)
sumber: htttp://multimedianews.polri.go.id/content/113/kapolri-di-pbb–terrorism-is-not-islam-islam-is-not-terrorism